Pulau Cangke pun awalnya hanyalah sebuah pulau yang tandus dan tidak berpenghuni. Daeng Abu dan istrinyalah yang kemudian berinisiatif untuk menanami pulau ini dengan cemara laut dan beberapa pohon lainnya. Kini, Pulau Cangke sudah terlihat seperti hutan di tengah laut. Benar-benar indah.
Pulau satu ini walaupun kecil, namun memiliki panorama cantik. Belum banyak wisatawan yang mengetahui pulau ini. Namanya Pulau Cangke. Letaknya berada di Kabupaten Pangkajene Kepulauan atau dikenal pula dengan nama Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan.
Luas Pulau Cangke memang kecil. Hanya sekitar 10 kilometer persegi saja. Pulau ini merupakan salah satu tempat bagi para penyu untuk bertelur. Selama dua bulan per tahun, para penyu akan datang ke pulau ini untuk bertelur. Keindahannya memang luar biasa cantik.
Daratannya sangat teduh, karena ditumbuhi dengan banyak pepohonan nan hijau. Air lautnya pun masih bening. Saat air laut sedang surut, bahkan Anda sudah bisa melihat berbagai terumbu karang dan ikan yang cantik dari atas. Sangat cocok untuk melakukan kegiatan diving, snorkeling atau memancing.
Istimewanya, pulau ini hanya dihuni oleh empat orang yang sudah cukup berumur yakni Daeng Abu dan istrinya, Maedah serta sepasang suami istri lain yang masih keluarga dekat Daeng Abu. Daeng Abu dan istrinya sudah tinggal di pulau ini selama 40 tahun.
Jika anda mencari kisah cinta sejati, anda harus datang ke sini. Ada kisah cinta yang terselip di balik keindahan Pulau Cangke. Bahkan tak akan anda temui kisah cinta yang indah ini dalam sinetron sekalipun.
Awalnya memang, Daeng Abu dan istrinya tidak tinggal di pulau ini. Konon Daeng Abu diusir dari kampungnya karena menderita penyakit kusta. Daeng Abu hendak pergi meninggalkan kampungnya, tapi sang istri tak membiarkannya pergi sendiri. Akhirnya Daeng Abu dan isterinya pergi dengan menggunakan perahu meninggalkan kampung. Mereka pun terdampar di Pulau Cangke.
Hingga artikel ini ditulis, Daeng Abu dan istrinya masih mendiami Pulau Cangke. Sang istri dengan setia mendampingi Daeng Abu, walaupun dia Daeng Abu menderita penyakit kusta.
Pulau Cangke pun awalnya hanyalah sebuah pulau yang tandus dan tidak berpenghuni. Daeng Abu dan istrinyalah yang kemudian berinisiatif untuk menanami pulau ini dengan cemara laut dan beberapa pohon lainnya. Kini, Pulau Cangke sudah terlihat seperti hutan di tengah laut. Benar-benar indah.
Di pulau ini belum tersedia fasilitas listrik. Begitu juga dengan warung makan ataupun penginapan. Hanya saja, untuk sinyal handphone di pulau ini masih cukup bagus. Bila mau menginap, Anda bisa mendirikan tenda di kawasan pulau ini. Jangan lupa juga untuk membawa banyak bekal makanan dan minuman dari rumah.
Untuk menuju ke lokasi Pulau Cangke, Anda bisa melalui kota Makassar. Dari Makassar, Anda bisa langsung menuju ke Pelabuhan Paotere. Dari pelabuhan ini, Anda bisa menyewa perahu tradisional Jolloro atau Katinting.
Waktu tempuh dari Pelabuhan Paotere ke Pulau Cangke sekitar dua hingga tiga jam perjalanan. Tergantung cuaca. Sebelum sampai di Pulau Cangke, perahu biasanya singgah di Pulau Karanrang, Anda bisa membeli air minum di pulau tersebut.
COMMENTS