Tari Paraga adalah tarian khas Sulawesi Selatan yang dimainkan oleh 6 orang laki-laki dengan pakaian adat passapu' untuk memperlihatkan atraksi dalam memainkan bola raga (bola takraw).
Paraga atau memainkan bola raga dengan konstruksi bola berpindah-pindah dari kaki ke kaki, merupakan aktualisasi a’rannu-rannu, kegiatan yang dilakukan ketika waktu senggang, atau dalam arti lain, bermain dan bersenang-senang.
Tarian ini dimainkan oleh 6 orang laki-laki dengan pakaian adat passapu`, dipadu dengan baju kantiu dengan celana barocci, untuk memperlihatkan keterampilan/atraksi dalam memainkan bola raga (bola takraw).
Atraksinya menarik perhatian penonton. Pemain dengan lincah memainkan bola raga sambil berdiri di atas pundak 2 orang rekannya. Ia mampu menjaga keseimbangan sambil menendang bola raga tanpa menyentuh tanah. Peralihan gerakan bola takraw secara bergantian semua mendapat giliran kendatipun penari sedang memanggul temanya, dan gerakan lain diluar perkiraan, ketika ia memasukkan bola raga ke dalam sarungnya melalui tendangan.
Menurut kepercayaan, bola takraw yang digunakan dalam tarian Paraga, dianyaman dengan bahan rotan hingga menjadi tiga lapis, adapun iktikadnya, “ampedecengngi makkatenning ri lempu’e, nasaba puangge passabakeng” yang berarti, "berilah persangkaan baik dan keberpegangan pada kelurusan, karena Tuhan adalah segala sebab".
Sebelum aksi Ma’ raga, bola takraw tersebut diangkat keatas Gentong yang penuh dengan air, kemudian bola asli didekatkan dengan air sehingga bayangan bola kelihatan diatas permukaan air, dan bayangan bola tersebutlah yang digunakan untuk atraksi.
Tari Paraga ini pernah dipentaskan pada acara Apresiasi Budaya Sulawesi Selatan 1995. Para penari memulai atraksinya dari Lapangan Karebosi kemudian mengelilingi Makassar hingga tiba kembali ke Lapangan Karebosi tanpa sekalipun bola takraw yang digunakan jatuh menyentuh tanah. Meskipun atraksi ini diselingi dengan assisoppo-soppo atau salin bersusun dan menaiki bahu dengan peralihan bola yang atraktif dari satu penari ke penari lainnya.
COMMENTS