Tiga Mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan Unhas, Dwi Sabriyadi Arsal, Sarnila Tamrin, dan Nevi Felia Sari sedang melakukan usaha untuk menyelamatkan laut dari bahaya sampah plastik menggunakan cangkang kerang
Beberapa kampus di kota Makassar tengah berlomba menggenjot Mahasiswanya untuk melakukan inovasi yang kreatif dan bermanfaat. Kegiatan ini, dikemas dalam Program Keratifitas Mahasiswa, yang mendapatan pendanaan dari Kementrian Pendidikan Tinggi.
Di Universitas Hasanuddin saja, ada 71 tim yang dinyatakan lolos Program Kreatifitas Mahasiswa ini. Salah satunya di Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan. Mereka adalah Dwi Sabriyadi Arsal, Sarnila Tamrin, dan Nevi Felia Sari.
Tiga Mahasiswa Unhas ini sedang meneliti pemanfaatan limbah cangkang kerang dalam meminimalisir pencemaran plastik di perairan. Penelitian ini didampingi dosen pembimbing, Prof. Dr. Ir. Khsnul Yaqin M.Sc.
Ide meneliti limbah cangkang kerang ini memang telah lama menjadi perbincangan di kalangan akademisi perairan. Pasalnya, cangkang kerang merupakan benda padat yang bisa merusak lingkungan, dan membahayakan masyarakat pesisir.
Lalu Dwi Sabriyadi Arsal, Sarnila Tamrin, dan Nevi Felia Sari mengambil inisiatif untuk meneliti pemanfaatan cangkang kerang. Sebelumnya telah banyak penelitian tentang cangkang kerang, namun belum menyentuh penyelamatan laut dari sampah plastik. Sementara pencemaran plastik di laut, menjadi perhatian global saat ini. Dampaknya yang merusak habitat, dan ekosistem perairan bisa merugikan masyarakat yang hidup di pesisir.
Plastik dilaut biasanya terurai, menjadi bagian-bagian (mikroplastik) dan (nanoplastik). Kandungan plastik yang bersifat resisten, dan berbahaya bagi organisme laut yaitu styrene yang merupakan molekul pembentuk styrofoam yang amat berbahaya.
Jika manusia memakan organisme laut seperti udang dan ikan yang telah mengandung styrene, tentu berbahaya bagi kesehatan karena sama saja memakan plastik yang mampu menyebabkan kanker.
Inilah problem yang coba dipecahkan tiga Mahasiswa Unhas ini. Dari hasil penelitiaanya, bahwa bubuk limbah cangkang kerang, mampu mengikat styrene di perairan.
Di Laboratorium Produktivitas dan Kualitas Air FIKP Unhas ini, tiga Mahasiswa yang didampingi Prof. Khusnul Yaqin, limbah cankang kerang kemudian disulap menjadi bubuk dengan berbagai perlakuan khusus. Bubuk cangkang kerang ini merupakan penyerap partikel alternatif yang ramah lingkungan. Kandungan cao pada bubuk cangkang kerang cukup tinggi, sehingga cangkang ini berpotensi sebagai penyerap partikel stryene.
Nah untuk mendapatkan hasilnya, beberapa kali bubuk ini telah diuji coba. Penelitian yang dibimbing, oleh Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan, Prof. Khsnul Yaqin, Akhirnya membuahkan hasil. Bubuk cangkang kerang, 90 persen terbukti mampu menyeap kandungan styrene dan mampu mengikat partikel-partikel plastik di perairan.
Limbah cangkang kerang ini, terbilang tepat guna dimanfaatkan masyarakat pesisir, untuk menyelamatkan laut dan isinya, dari pencemaran plastik. Pemanfaatanya pun sangat ramah lingkungan, sehinggan pas sebagai bahan bioremediasi plastik di perairan.
- [message]
- Ayo Bergabung Bersama Kami
- Bergabung bersama kami dengan menyukai halaman Facebook Makassar Guide, atau ikuti kami di Twitter Makassar Guide dan Instagram Makassar Guide. Jangan lupa juga berlangganan di Channel Youtube Makassar Guide untuk menonton video-video kami.
Jika Anda menyukai artikel-artikel dari website kami ini, ayo daftarkan email anda untuk mendapatkan email pemberitahuan setiap kali kami mempublikasikan artikel baru. Klik di sini untuk mendaftar email berlangganan Makassar Guide.
min kaga ada jurnalnya ta ?
ReplyDelete