Anda sedang liburan di Makassar dan tiba-tiba merasakan lapar tengah malam? Tak perlu kuatir, ada songkolo bagadang yang menunggu untuk d...
Anda sedang liburan di Makassar dan tiba-tiba merasakan lapar tengah malam? Tak perlu kuatir, ada songkolo bagadang yang menunggu untuk di santap. Inilah sajian khas kota angin mamiri untuk para pecinta kuliner yang ingin santap saat larut malam.
Songkolo adalah makanan khas Bugis Makassar. Sebagian orang dari wilayah ini menyebutkan dengan nama “sokko”. Sokko terbuat dari beras ketan yang sudah lama dikenal di wilayah Sulawesi Selatan. Beras ketan yang dipilih bisa ketan putih ataupun ketan hitam kemudian dikukus hingga matang. Songkolo disajikan dengan taburan kelapa parut yang sudah digoreng dengan lauk pendamping ikan asin kering dan telur itik asin. Seporsi songkolo biasanya dibungkus dengan menggunakan daun pisang yang diikat dengan gelang karet.
Oya, kata “bagadang” dibelakang kata “songkolo” ini bukanlah tanpa maksud. Bagadang merupakan bahasa Makassar yang menunjukkan bahwa makanan ini dijual hingga dini hari, khususnya untuk melayani mereka yang masih belum tidur alias begadang.
Kehadiran makanan songkolo ini biasanya dihubungkan dengan pelaksanaan pesta-pesta gembira, seperti saat hajatan, syukuran maupun pernikahan. Itu sebabnya saat idul Fitri maupun Idul Adha banyak keluarga asal Bugis dan Makassar yang menghidangkan songkolo untuk menjamu para tamunya. Bahkan dalam memeriahkan peringatan hari Maulid Nabi banyak komunitas di Sulawesi Selatan yang menggelarlomba songkolo hias sebagai kegiatan rutin.
Jika Anda ingin mencicipi songkolo datanglah ke jalan Antang Raya, arah timur kota Makssar. Puluhan penjual songkolo mangkal di ruas jalan yang menghubungkan kota Makassar dengan Kabupaten Gowa ini buka hingga 24 jam. Selain di jalan Antang, penjual songkolo juga bisa Anda jumpai di jalan Pongtiku, jalan Landak, jalan AP Pettarani dan sejumlah tempat lain di Makassar. Saat akhir pekan, kawasan-kawasan penjual songkolo ini akan disesaki para pembeli. Mereka biasanya tidak hanya makan 1 bungkus namun beberapa bungkus sekaligus untuk mengenyangkan perut lapar. Banyak juga yang membawa pulang songkolo untuk kerabat dan keluarga di rumah. Sebungkus songkolo plus lauk pauknya dihargai Rp. 5 ribu (harga per tahun 2012). Murah bukan?
COMMENTS